Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Hatimu. Apa kabar ?

Hy kamu?  Apa kabar hatimu sekarang ? Pertanyaan itu.  Ku mohon jangan tanyakan itu padaku Aku takut, ada jawaban yang tak ingin kamu dengar. Jikalau ku menjawab pertanyaan itu  dengan  "Baik-baik saja" Itu suatu kebohongan Aku masih seperti ini. Seperti sebelumnya, saat kita masih punya rasa yang sama. Maafkan aku Hingga detik ini, dirimu masih menjadi topik andalan dalam setiap prosa ku. Kenanganmu masih menjadi hayalan favoritku. Pesan chatmu seolah menjadi buku bacaan hari-hariku. Suara lembutmu seolah menjadi nada yang selalu berdengung ditelingaku. Dan bahkan, Sosial mediamu masih menjadi pencaharian teratas disetiap akunku. Maafkan aku Aku masih teringat segala hal tentangmu. Tapi, tenang saja Aku tidak akan datang padamu hanya untuk mengatakan itu semua. Karena, Aku lebih memilih menunggu dari pada mengganggu. Makassar, 28 November 2018

Rasa

Gambar
Rasa seperti apa yang kalian inginkan?  Rasa semangat kemudian dikecewakan ? Rasa diperdulikan kemudian di acuhkan ? Rasa seolah diperjuangkan setengah mati kemudian dibuang bgitu saja ?  ataukah rasa sakit yang dulu kiranya iya sembuhkan, tapi malah menorehkan luka yang sama?  Rasa seperti apa?  Kiranya, y ang bisa menakar rasa itu hanya dirimu sendiri. Bagaimana cara dirimu untuk memilah rasa yang datang. Bagaimana dirimu pandai melihat antara ketulusan dan hawa nafsu yang datang. Bagaimana dirimu menentukan hati yang tepat untukmu dimasa akan datang. Makassar, 27 November 2018

Ayo bangkit. Hidupmu berharga

Gambar
Lihat bulan itu Tetap terang walau sendirian. Hakekatnya manusia adalah makhluk sosial, butuh orang lain. Semua mungkin tau yah. But, knpa tulisannya seperti itu. Jadi maksud, tujuan, dan maknanya itu seperti ini. Jika ada seseorang yang selama hidupnya itu bergantung pada orang lain. Entah pasangan ataupun siapapun itu.  Pasti ada saatnya dia sendirian, ntah dalam hidupnya mereka bersama dalam rentang waktu yang lama ataupun hanya sebentar. Seiring berjalannya waktu, waktu berlaluu..... Kemudian,  Pisah >> (tidak bisa dipungkiri perpisahan itu sering terjadi) Jelas ada rasa sedih sebagai buah tangannya. Disitu, Jangan berlarut-larut dalam kesedihan yang tak berujung dan tak ada nilai baik didalamnya. Ayo bangun,  Lihat bulan itu,  Tetap terang walau sendirian. 

Cuek bukan berarti tak peduli

Gambar
Kamu cuek yah sekarang ?  Cuek ?   Mungkin cara seseorang untuk sedikit mundur dari batas itu. Takut melewati batas. Takut nyaman. Takut untuk menyimpan rasa. Kenangan buruk mungkin menjadi salah satu pemicunya. Luka yang pernah ia terima belum bisa iya taklukkan. Kenangan itu masih menjadi tinta hitam yang sulit dihilangkan. Takut akan jatuh di kebodohan yang sama. Resiko sudah diketahui dengan pasti (secara udah senior brohh). Saatnya sadar, jangan khilaf sesaat. Telah melewati jalan yang sama berulang kali. ngak bosenn ?? kamu manusia kan?? Wajar rasa takut itu besar. Makin dewasa harusnya makin tau harus bertindak apa. Sudahi saja. Cukup sampai disini. Aku takut akan ada yang tersakiti dan menyakiti lagi.

Bukan tipe orang yang suka berjanji

Gambar
Kesempatan yang kamu berikan itu seperti jalan setapak yang penuh duri. Sakit jika dilintasi, hingga bisa saja menoreh luka. Tapi, di sisi lain hati merasa sangat disayangkan jika di itu diabaikan.  Sebab rasa ini masih sama. Kecuali dirimu berani memberikan sebuah alasan kuat untuk melewatinya. Tapi, mungkinkah ?  Sepertinya tidak, aku mengenalmu. Dirimu bukan tipe orang yang berani memberi kepastian. Karena kamu takut kepastian itu di ubah oleh Pemberi Kepastian. Dari situ aku tahu, kamu sangat takut mengecewakan.  Untukmu seseorang  Aku belajar banyak darimu.