Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2024

Maaf, Anakmu Terlalu Gengsi

Jika ditanya tentang sesuatu yang berkaitan dengan orang tua, pasti suasana hatiku seketika langsung sedih. Ada rasa sedih dan takut yang bercampur aduk. Aku sedih karena diumurku yang sudah cukup dewasa, belum mampu memberikan sesuatu yang lebih untuk orang tua, belum bisa mewujudkan semua permintaan orang tua jika ingin sesuatu.  Bahkan kebutuhan sehari-hari pun, kadang belum bisa aku penuhi. Meski aku sudah bisa membantu sedikit demi sedikit, tapi aku merasa masih sangat jauh dari apa yang seharusnya. Aku selalu dihantui rasa takut jika melihat orang tuaku. Aku takut jika tidak bisa berbakti, takut belum mampu membahagiakan Ayah dan Ibu diumur yang tidak muda lagi. Harusnya diusia sekarang ini, waktunya Ayah dan Ibu menikmati masa tua, bukan kerja keras pagi dan sore di kebun. Tanpa kenal cuaca terik dan hujan, muka merah terbakar matahari, bibir pucat kedinginan, jari tangan dan kaki kusut karena kehujanan. Ayah, Ibu. Maafkan anakmu karena engkau masih harus bekerja keras...

Lahir Dari Sakit Hati

Tentang berkarya adalah  tentang niat. Niat yang sungguh-sungguh, siap untuk menerima semua situasi yang akan datang. Tentang berkarya, juga tentang kemampuan. Banyak orang diluar sana yang dengan gampangnya mencap dirinya tidak bisa, padahal mencobanya saja belum dilakukan. Dalam situasi seperti itu, bisa dibilang memang ia tidak niat untuk melakukan aktivitas tersebut. Berkarya itu tentu juga tentang bakat yang dimiliki seseorang. Meskipun awalnya tidak mahir, lama-kelamaan akan mahir jika terus latihan. Tidak ada pemain prosefional diluar sana yang lahir begitu saja. Semua kemahiran yang mereka perlihatkan saat ini, tentu ada perjuangan yang keras sebelumnya, ada pengorbanan yang menguras emosi, menguras tenaga, mengorbakan waktu, bahkan banyak diantaranya yang mengorbakan keluarga mereka.  Menurutku, semua orang punya bakat. Hanya saja banyak yang tidak niat untuk mengetahui apa bakat mereka, tidak ada rasa ingin tahu, tidak ada rasa percaya diri dalam dirinya tentan...

Karena Harapan

Perasaan suka kepada seseorang itu tentu saja manusiawi. Aku, kamu, orang tuamu, saudaramu, keluargamu, dan semua orang yang di dunia ini. Semua orang punya hati, jadi wajarlah jika bisa merasakan beragam rasa yang dianugrahkan oleh-Nya. Baik itu perasaan benci, kecewa, sedih, dan juga perasaan yang diharapkan banyak orang adalah perasaan bahagia.   Meskipun hidup tidak selamanya akan merasa bahagia terus menerus. Tapi, yakin saja bahwa sejatinya , tidak ada orang yang tidak ingin bahagia dalam hidupnya. Termasuk aku sendiri. Diluar sana, tentu ada banyak orang-orang yang ingin menjalani hidup tenang dan tentram bersama orang-orang terkasih. Ingin hidup sehat, menjalani keseharian yang memberikan dampak baik untuk kesehatan jasmani dan rohani diri. Yah, hidup bahagia adalah harapan banyak orang. Meski sadar bahwa kelak seiring waktu berjalan , harapan itu akan menjelma menjadi sebuah doa yang diaminkan setiap waktu. Harapan akan memberikan kebahagiaan jika itu terjadi sesuai dengan...