Jadikan Allah satu-satunya

 


Sanggupkah kita untuk tidak lagi gelisah akan hidup yang fana ini? tidak lagi terlalu khawatir tentang hidup di hari esok yang masih penuh teka teki. Was-was akan rezeki yang selalu tidak bisa dikira-kira. Menerima setiap kejutan kehidupan dan juga kematian yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. 

Semua bisa kita lewati in syaa Allah atas kehendak-Nya. Memohon ampunan dan petunjuk untuk tetap diberikan kemampuan dan kesempatan untuk hidup lebih baik dan meningkatkan keimanan serta ketaatan pada Allah. Setiap yang hidup di muka bumi telah Allah tetapkan skenario terbaik untuknya, merencanakan kehidupan yang kiranya mampu mengajarkan arti hidup di dunia yang sebenarnya. Mengerti kewajiban dan hak sebagai makhluk Allah. Dibiarkan untuk hidup bebas dengan baik, diberikan begitu banyak kesempatan untuk meraih pahala dengan banyaknya bentuk ibadah yang bisa kita lakukan sekaligus sebagai bentuk kasih sayang-Nya Allah pada hamba-Nya.

Dalam konteks apapun yang terjadi di bumi ini, jadikan Allah satu-satunya tempat untuk kembali. Saat sedih, kecewa, terpuruk, menderita, tersiksa, merasa dikucilkan, merasa dibuang, diabaikan, tidak lagi dipeduli, dicaci maki meski kita telah berada di jalan yang benar bahkan merasa diri ini tidak lagi berhak untuk hidup. Larilah pada Allah, mengadu dan bersimpuh serendah-rendahnya pada-Nya, mohon ampun untuk dirimu dan juga untuk mereka yang telah berbuat tidak baik. Mohon pada Allah untuk menurunkan hidayah pada mereka agar tahu apa yang telah mereka lakukan adalah sebuah kesalahan dan mendatangkan murka Allah.

Allah bukan tidak sayang pada hamba-Nya, justru sebaliknya, dengan ujian yang diberikan untuk seorang hamba itu yang mewakilkan suatu bentuk kasih sayang pada hamba-Nya, hanya saja sebelum diberikan hadiah kenikmatan dari Allah, Allah ingin melihat seberapa besar hadiah yang sepatutnya pantas untuk diberikan dibalik kesanggupannya melewati sebuh ujian yang Allah tujukan padanya, seberapa kuat iman untuk tetap dalam garis ketaatan pada Sang Maha Kuasa, seberapa sabar ia akan kesesakan hidup yang penuh emosi yang naik turun.

Allah yang memegang kendali atas hidup kita di bumi, kita hanya memerankan apa yang menjadi tugas seorang hamba. Kita hanya perlu terus berdoa dan berusaha untuk tetap seiring waktu tidak menjauh bahkan melupakan-Nya. Allah lebih tahu apa yang baik dan apa yang buruk untuk hidup hamba-Nya, tahu cara apa yang lebih pantas untuk bisa menegur dan mengembalikan kesadaran hamba-Nya yang lalai. Kapan kita sedih-senang, bahagia-kecewa, sehat-sakit, susah-mudah, tertawa-menangis,  Allah sudah atur semuanya. Tugas kita hanya berdoa. Doa adalah cara kita untuk tetap dekat dengan Allah, agar kita tetap bersama dengan Allah dimanapun kita berada, Allah akan melindungi. Semua jawaban dari hajat setiap manusia adalah ketika Allah memberikan rasa dekat dengan-Nya, bahkan rasa itu membuat sesuatu yang bersifat dunia sudah tidak penting lagi.

Jangan datang pada Allah ketika tertimpa musibah saja, hanya datang kepada Allah ketika ingin meminta sesuatu yang bersifat duniawi saja. Jangan membuat Allah sampai kecewa dengan sikap seenaknya seperti itu. Hakikat dalam hidup ini akan selalu berputar, maka di tengah kondisi apapun yang di alami, teruslah berdoa dan berdoa dalam sujud sholat siang dan malam memohon ampun dan bermunajat pada-Nya.

“Tidak adanya doanya diriku, lebih aku khawatirkan dibanding dengan tidak dikabulkannya doaku”

“Banyaknya masalah yang di hadapi itu berasal dari kita sendiri. Kita yang belum selesai dengan diri kita sendiri”


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak mudah

Bercerita

Kisah Menjadi Karya