Saling memaafkan


 Tahun demi tahun  terganti seiring bergulir dengan kebebasan waktu. Orang-orang yang kita kenal akan datang dan pergi silih berganti. Pergi tanpa pamit atau menghilang tanpa tahu diri. Hingga sampai detik ini, bagaimna keadaan perasaan dan juga hati?

Beberapa hari yang lalu tahun telah bertambah satu angka lagi, sekali lagi bagaimana keadaanmu sekarang? Apa yang belum sempat terselesaikan di tahun ini? masih banyak yah? Kita hanya perlu sabar. 

Senantiasa melantunkan doa agar diberikan umur panjang dan kesehatan untuk segera diberikan kemampuan untuk menuntuaskan hal-hal yang belum tuntas, lalu memulai target hidup yang baru untuk dunia juga akhirat.

Makin bertambahnya usia, makin berkurangnya umur untuk dunia kita. Dalam kondisi seperti itu, baiknya senantiasa harus menjaga hubungan sesama makhluk Allah. Bagaimana keadaan hati dan juga lingkungan sekitar kita? Sudahkah hati kita dibersihkan dari hal-hal negatif di masa lalu? Sudahkah kita menjalani hubungan silaturahmi yang baik dengan orang-orang yang dekat dengan kita? Sudahkah kita saling memaafkan akan cerita di masa lalu? Masih adakah perasaan yang menghalangi untuk merasakan ketenangan hidup. Tanyakan pada diri masing-masing.

Setiap orang jelas ingin hidup lebih bahagia serta menjalani hidup lebih baik dari tahun ke tahun. Kita perlu mengoreksi lagi lembaran lama yang telah berlalu, membuka lagi halaman demi halaman kehidupan di masa lalu, kembali mengecek baik perilaku kita ataupun perkataan yang telah kita lontarkan untuk seseorang. Mencoba mengingat setidaknya mungkin pada satu tahun yang lalu, satu bulan yang lalu, atau cukup 1 hari yang lalu, atau yang paling mudah mengingat ucapan atau perkataan kita pada satu menit yang lalu. Apakah tidak ada yang sempat tersakiti dengan ucapan yang kita keluarkan untuk orang lain, atau malah kita yang tersakiti oleh perkataan orang lain. Koreksi dan renungkan kembali.

Setiap orang pasti punya kesalahan baik yang ia sengaja maupun yang tidak ia sengaja. Mari saling memaafkan dan meminta maaf dengan penuh rasa haru dan ikhlas. Lapangkan hati kita untuk meraih bahagia dengan cara memaafkan.

“Salah satu rahasia hidup panjang umur dan berlimpah adalah memaafkan siapa saja dan kapan saja. Setiap malam sebelum tidur” – Francis Bacon-

Ibrahim Elfiky juga menuliskan dalam bukunya yang berjudul “Personal Power” bahwa memaafkan merupakan salah satu sifat Tuhan. Memaafkan adalah bentuk tertinggi dari cinta. Memaafkan bisa memberikan kedamaian, ketenangan, dan menghasilkan energi positif. Kondisi tenang inilah yang menyebabkan orang pemaaf lebih optimis dan lebih mudah untuk bahagia.

Memaafkan punya banyak manfaat. Bahkan semua agama menekankan kekuatan pemaafan. Jalan utama menuju kebahagiaan dan kesehatan luar biasa. Sebagian orang mungkin pernah mengatakan “Kadang tidak semudah ucapan yang orang lontarkan untuk memaafkan, apalagi seseorang itu sudah banyak melakukan keburukan terhadap dirinya, menyebabkan banyak penderitaan untuk hidupnya”. Tapi ingatlah, harga untuk terus menyimpan benci itu sendiri akan jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan dan jelas rasa benci itu akan membuat kita selalu merasa kurang, membuat hidup tidak tenang, terus bersemayam begitu mengganggu dan jelas itu tidak baik untuk kesehatan.

Saat jiwa terhambat oleh rasa kebencian, kemarahan, dan dendam ketika itu pula kita terus akan dilanda kekacauan dan merasa tidak tenang, emosi-emosi yang kita pendam dengan penuh usaha dan tenaga akan membuat jiwa kita tidak berfungsi semestinya, kekacauan yang dirasakan, merasa selalu tidak cukup, selalu ada rasa iri bahkan benci, merasa tidak suka akan kebahagiaan, bad mood  yang keseringan bahkan membuat seseorang jatuh sakit.

Saling memahamilah sebagai fitrah manusia yang tempatnya khilaf.

Memaafkan bukan berarti kita lemah, memaafkan bukan berarti kita kalah, memaafkan bukan berarti kita melupakan, tetapi yang kita lakukan adalah membuang emosi negatif yang membuncah. juga karena memaafkan adalah cara untuk meraih bahagia paripurna.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak mudah

Bercerita

Kisah Menjadi Karya