Segalanya adalah pelajaran
Segalanya adalah pelajaran
Lagi-lagi cara Allah memberi pelajaran begitu istimewa. Air mata bukti penderitaan itu mengalir deras dihadapanku, di waktu menjelang subuh ini. Air mata serta isakan tangis yang tidak bisa lagi dibendung dan tak kuasa ditahan untuk tidak membasahi pipi. Air mata yang Allah perlihatkan itu adalah air mata saudari muslimahku yang sedang tidak baik-baik saja. Isakannya membingungkanku pada awalnya, pertanyaan 'kenapa' adalah hal wajar untuk mengetahui penyebabnya dan yah itu secara sadar aku ucapkan dengan hati-hati.
Salah satu yang lain telah tahu lebih dulu. Menjawabnya dengan pasti dan secepat kilat aku langsung paham apa yang sedang terjadi.
Soal Hati. Perasaannya kini terasa sakit, jiwa bahkan raganya bisa benar-benar ikut sakit. Kesakitan itu dilatar belakangi oleh sebuah hubungan. Hubungan yang terlibat antara laki-laki dan perempuan.
Dengan umur yang sekarang ini, cukup tahu rasanya menjalani hidup itu seperti apa. Sudah banyak hubungan silaturahmi yang terjalin, sudah banyak kejadian yang dijadikan pengalaman.
Malam ini pengalaman bertambah lagi lewat saudariku ini, kesakitan yang dirasakan itu berawal dari hubungan yang mereka beri label 'pacaran'.
Allah menegur seolah ingin menyampaikan bahwa hubungan yang hanya berlandaskan rasa suka semata, nafsu semata, tanpa adanya ikatan suci adalah hubungan yang akan menjerumuskan pelakunya pada penyiksaan. Menjalani hubungan yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Hubungan tanpa ikatan apalagi tanpa adanya akad. Hubungan ini memang berawal baik, tapi seiring waktu sudah tidak lagi kondusif jika memutuskan untuk tetap memaksa dirinya untuk tetap tinggal. Kini ia mencoba melepas dan mengakhiri tapi proses itu ternyata tidak semudah memulainya. Aku paham itu.
Hubungan yang telah terjamin lama memang sangat sulit kita lepas, berat untuk di ikhlaskan. Butuh lama masanya untuk kita merasa baik-baik saja saat mengingatnya.
Banyak yang diceritakan malam ini, banyak pula masa lalu yang mulai terkubur kini muncul lagi ke permukaan. Cerita yang berkepanjangan ini seolah menggali dan menggali masa lalu.
Bergulirnya waktu, isakan itu mulai memudar. Air matanya mulai mengering dan bibirnya sudah menampakkan senyum samar-samar.
Lupakan dia, blokir dia. Saran kami padanya.
Semoga keteguhanmu ini tidak terkalahkan oleh bujuk rayuannya yang mungkin saja akan datang lagi.
Maha penyayang-Nya Allah yang memberi kekuatan untuk hati. Maha Elegan-Nya Allah yang menegur dengan cara memberikan kesakitan hati.
Jadikan semuanya pelajaran
Komentar
Posting Komentar