Jejak langkah kebaikan
Apalagi yang perlu kita lakukan di dunia ini selain berbuat kebaikan?
Proses berbebah juga dapat kita lakukan dengan menjaga langkah kita menuju kepada hal-hal yang tidak bermanfaat. Sekuat tenaga berusaha mendorong dan terus menumbuhkan jiwa kemanusiaan demi meningkatkan fase ketaatan kepada-Nya.
Dalam keseharian selama aku bersungguh-sungguh untuk berubah dan ingin berbenah kearah yang lebih baik, banyak yang aku perhatikan untuk bisa menjaga baik pergaulan maupun perkataan adalah dengan cara bergabung bersama orang-orang yang punya tujuan yang sama, menyibukkan diri dalam urusan kemanusiaan, aktivitas dakwah, sibuk menghadiri majelis-majelis ilmu bersama, mengubah kebiasaan-kebiasaan yang hanya berujung pada kesia-siaan dan hanya membuang waktu dan kesempatan.
Makin kita berjalan dan berkelana menempuh jarak yang jauh, selagi dalam lintas kebaikan dan bermanfaat untuk orang sekitar yakinlah tidak ada deretan langkah yang akan sia-sia dan hanya membuang waktu.
Dengan niat yang kita tanamkan dalam hati begitu kokoh, rasa keikhlasan yang benar-benar tulus akan memberikan kemudahan jalan menuju tempat yang disediakannya banyak ladang untuk kita beramal mengharap pahala.
Makin jauh jarak tempuhnya, makin besar pula amalannya. Makin bahagia kita melakukannya, makin ringan pula rasanya untuk mengerjakannya. Rasa lelah akan itu pastilah adanya, tidak usah risau dan mengeluarkan keluh sebab aktivitas seperti ini, in syaa Allah dengan izin-Nya akan membuahkan hasil berupa keberkahan dan keridhoan-Nya. Akan menjadi bentuk ibadah dunia. Akan menjadi hadiah indah di kehidupan sekarang ini dan juga kehidupan selanjutnya.
Banyak yang mampu dilihat oleh indra penglihatan kita, banyak saudara-saudara kita yang mampu melakukan banyak langkah kebaikan. Berdakwah kesana-kemari dengan penuh cinta, mengikuti kegiatan majelis ilmu dimana-mana, aktif dalam event-event kemanusian yang begitu mulia karena membantu orang-orang yang membutuhkan. Akan tetapi, banyak juga yang masih enggan melakukan meskipun terbesit di benak mereka ingin melakukan hal yang sama. Lebih tepatnya banyak yang ingin tapi belum juga berani bertindak dan melakukan, bahkan ada yang ingin terdorong untuk mengikuti tapi belum saja bergerak untuk mencoba. Mungkin masih mengandalkan kata “nanti”.
Beruntunglah wahai kalian yang sudah ingin mencoba. Dalam pengandaiannya, meskipun hanya awal belajar untuk merangkak, berdiri, tapi terus belajar lalu terus lagi belajar hingga mulai berjalan, dan terus terus lagi berkontribusi.
Beruntunglah kalian yang sudah memberanikan diri, berani beranjak dari zona nyaman yang sama sekali mungkin tidak membuahkan apa-apa. Beruntunglah kalian orang-orang yang dipilih Allah untuk diberi hidayah meninggalkan sesuatu yang tidak punya manfaat. Membuang waktu yang begitu berharga untuk hal-hal yang sama sekali tidak berharga sepeser pun. Kesia-siaan melewatkan nikmat pemberian Allah. Membuang tenaga yang Allah kasih kemudian disalurkan kepada sesuatu yang tidak ada faedahnya untuk hidup kehidupan. Lebih parahnya lagi sia-sia telah membuang kesempatan yang Allah kasih untuk kita, sedangkan kita semua tidak ada yang tahu akankah ada kesempatan yang sama seperti hari-hari sebelumnya dan tidak tahu sama sekali apakah ada jaminan untuk kita masih tetap hidup?
Mari gunakan waktu kita untuk menumpuk bekal ke akhirat. Allah menyukai hamba-Nya uang candu melakukan hal baik untuk dunia dan akhirat. Mari menyibukkan diri dalam hal baik dan perbanyak langkah kebaikan.
Mari gunakan waktu kita untuk menumpuk bekal ke akhirat. Allah menyukai hamba-Nya yang candu melakukan hal baik untuk dunia dan akhirat.
Komentar
Posting Komentar