Jangan sampai Allah cemburu

 


Di hidup ini rasa peduli begitu mudah untuk ditumbuhkan dalam hati, lebih lagi pada seseorang yang kita anggap spesial. Pacar, calon kakak atau adik ipar, kenalan baru, kenalan bos besar, orang penting yang kita butuhkan, atau bisa jagi gebetan baru. Hehehe..

Tidak ada yang bisa memastikan kepedulian tingkat tinggi itu mungkin  saja hanya selimut tebal yang menggulung, dibalik kepedulian yang tidak biasa, yang ditunjukkan pada seseorang sebab ada maunya. Demi untuk mendapatkan hati mereka ‘orang-orang itu’ tentu membutuhkan strategi, pelayanan yang baik, menjamu dengan sangat manis penuh hormat, mungkin sedikit merendah demi untuk memikat. Rela untuk berkorban apapun demi mendapatkan apa yang diinginkan. Maa syaa Allah perjuangannya. Sampai titik darah penghabisan.

Tapi, apa yang mengganggu dari kepedulian dan perjuangan semacam itu?

Tidaklah ada yang mengganggu jika saja porsinya tidak berlebihan. Kepedulian sebab menginginkan sesuatu itu wajar tapi jika sesuatu semacam itu membawamu pada tahap mengabaikan Allah yang memegang seluruh kendali atas dirimu. Maka itu adalah kesalahan yang mengganggu. Jangan sampai Allah cemburu dengan kepedulianmu terhadap keinginanmu untuk mendapatkan dunia dan mengabaikan kewajibanmu sebagai hamba. Sadarlah segala hal yang terjadi di muka bumi atas kehendak-Nya.

Melakukan apa saja yang kamu mampu untuk mendapatkan seseorang. Hari ini kamu sudah makan? Makan apa ? Apa makanan itu tidak mengganggu kesehatan? Kamu jangan minum kopi lagi, nanti maagnya kambuh lagi? Jangan lambat makan yah? Kamu makan dimana? Aku bawakan makanan yah dan perhatian dalam bentuk yang lain. Bentuk pertanyaan kepedulian diatas baru hanya satu topik loh. Baru bahas makanan saja, nah bagaimna dengan topik-topik yang lain.

Kepedulian terhadap sesama manusia itu baik, juga demi untuk tetap menjaga silaturahmi. Tapi bentuk kepedulian untuk sesuatu yang tidak dianjurkan jelas tidak dibenarkan.

Segalanya yang Allah berikan dengan cinta dan kepercayaan, tapi malah menyia-nyiakan segala kesempatan itu. Semua yang telah Allah berikan, yang seharusnya dijaga dengan sebaik-baiknya tapi malah tidak dipedulikan. Tapi, dengan manusia yang kadang hanya mengajak pada sesuatu yang kurang bermanfaat selalu dipedulikan, selalu diberi ruang untuk menjabarkan. Hamba begitu sibuk dengan manusia lain ya Allah.

Dengan banyak nikmat yang Allah berikan ini, masih saja aku sengaja menunda untuk menunaikan sholat. Dalam seminggu saja aku tidak menyempatkan untuk bertemu dengan-Mu disepertiga malam. Dengan setumpuk pekerjaan dunia aku bahkan kadang lupa untuk bersujud memohon ampun dan mengucapkan syukur akan rezeki yang Engkau berikan.

Hari-hariku yang tidak pernah lepas dari nikmat yang Engkau berikan, nikmat yang sungguh tidak ada yang mampu menandingi-Nya, aku sering kali egois dan mengabaikan. Rasa senang yang kurasakan membuatku hanya fokus pada dunia saja, padahal ada lagi kehidupan selanjutnya yang butuh aku siapkan.  Kadang aku tidak peduli dengan apa yang terjadi di keseharianku. Yah aku sungguh egois, dengan penuh kesadaran selalu saja acuh akan akhiratku. Dengan segala nikmat yang Engkau berikan, aku membuat-Mu cemburu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak mudah

Bercerita

Kisah Menjadi Karya