Sendiri bukan masalah
Saat sekarang ini, terutama yang lahir di era 90-an sudah bisa dibilang cukup dewasa yah. Pemikiran untuk menjalin suatu hubungan serius itu pasti ada. Sadar bukan lagi waktunya hara-huru, sekedar main-main, bersenang-senang menghabiskan waktu dan uang untuk yang tidak bermanfaat.
Seiring usia yang memasuki usia kepala dua, jelas sudah ada di antaranya memikirkan masa depan yang diimpikan, berpikir mencari cara untuk bisa hidup bahagia di masa depan bersama orang terkasih, membangun keluarga yang sakinah mawaddah warohmah, memimpikan keluarga kecil sederhana nan bahagia.
Pemikiran tersebut akan bertambah lagi levelnya, apalagi jika sudah menyelesaikan tahap kuliah dan juga wisuda. Sebisa mungkin kemudian mencari pekerjaan yang mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah yang pasti bahagia menjalani pekerjaan itu dan yang paling utama pula adalah rezeki yang halal.
Terkhusus kaum ikhwan yang posisinya ia yang 'mendatangi' lalu melamar sang pujaan hati. Jelas proses sebelum itu butuh yang namanya menabung, kerja keras serta ikhtiar. Mengumpulkan mahar sebagai syarat untuk meminang, juga memohon restu orang tuanya dan juga orang tuamu.
Semua orang di dunia ini hakikatnya butuh pendamping dan didampingi. Butuh teman hidup untuk melanjutkan hidup yang bahagia, bukan sekedar tidak ingin merasa kesepian. Ingin menghasilkan keturunan yang sholeh dan sholehah. Butuh pasangan untuk saling melengkapi kekurangan dan kelebihan yang kita punya. Tentu semua keinginan itu tercapai setelah adanya akad, janji suci di depan Allah, penghulu dan keluarga, ikatan halal yang jelas dan sah.
Tapi, lantas jangan bersedih hati ketika berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun telah banyak memohon, berdoa meminta pada Allah untuk didekatkan jodohnya tapi tak kunjung di ijabah sama Allah. Telah lama memantaskan diri, sebisa mungkin istiqomah hidup lebih baik dari hari ke hari demi untuk mendatangan jodoh pilihan Allah. Merasa penantian dalam taatnya tidak ada gunanya selama ini, proses memantaskan dirinya untuk jodoh terbaik pilihan Allah itu dilakukan adalah percuma.
Penantian yang awalnya semata-mata karena Allah, mengharapkan ridho Allah, kini berubah menjadi keraguan-raguan pada-Nya. Jangan yah ukhty, sebab apa yang kita lakukan jika ridho karena Allah, maka mustahil tidak akan ada yang sia-sia, hanya saja memang sesuatu kenikmatan hadiah dari Allah itu butuh perjuangan dan kesabaran.
Bergulirnya waktu, umur makin tua, kulit makin menua, kesehatan atau sistem imun mulai menurun, hari ke hari, bulan ke bulan selanjutnya, tahun ke tahun selanjutnya, tidak ada tanda-tanda jodoh yang mendekat. Kesendirian demi kesendirian dilalui tanpa pasangan. Sabar ukhty, dirimu telah menjaga penantianmu selalu dalam taat, menjaga jarak dengan yang bukan mahrom, melaksanakan ibadah wajib dan juga sunnah. Menjaga hubungan baik kepada setiap makhluk Allah, berbakti kepada kedua orang tua, memuliakan sanak saudaramu dan juga tetanggamu.
Sadarkah dirimu ukhty, sesuatu selain jodoh yang menjadi takdir mutlak dari Allah adalah kematian. Semua yang telah kamu lakukan untuk memantaskan diri untuk menyambut jodoh, secara tidak sadar juga memantaskan diri untuk akhiratmu. Tidak ada yang tahu apakah jodoh atau kematian yang akan datang lebih dulu.
Segala yang telah terjadi, jika belum mampu mempertemukan kita dengan jodoh. Maka nikmati sajalah penantian dalam taat, berdoa untuk nantinya dipertemukan di saat yang pasti tepat karena skenario terbaik Allah. Jangan jadikan kesendirian itu masalah, yang menjadi masalah itu saat kita sendiri kita tidak taat pada Allah, saat memiliki pasangan pun belum mampu taat pada Allah.
Suatu ikatan pernikahan memang penting, mampu memuliakan kedua insannya. Tapi bukan berarti jika kita masih sendiri, kita tidak mulia. Dihadapan manusia mungkin, tapi di mata Allah belum tentu. Bukankah percontohan dari wanita terbaik yang diabadikan dalam Al-Quran (Surah Maryam) adalah wanita yang tidak pernah merasakan bersuami, wanita yang terjaga kesuciannya. Selain itu, nama Maryam menjadi satu-satunya nama wanita yang sering disebutkan dalamAl-Quran karena ia telah ditinggikan di antara semua wanita dalam Islam. Atas kesucian dan ketaatannya dengan selalu memiliki kepercayaan yang tak tergoyahkan terhadap Allah.
Terus benahi perilaku dan juga tutur kata kita, teruslah memantaskan diri, tingkatkan keimanan kita terhadap takdir Allah sebab kita hanya bisa berusaha. Bersabarlah, jodoh itu termasuk rezeki. Rindholah atas takdir yang Allah kasih.
Nurfitriana
Makassar, 23 Jumadil Akhir 1441 H
Komentar
Posting Komentar