Senantiasa menjaga hati
Hati merupakan bagian tubuh paling peka soal rasa apalagi merasa. Ditakdirkan terlahir suci tanpa setitik pun noda dan atau kotoran dari bumi. Maka patutlah karunia Allah (hati yang terlahir bersih dan suci) tetap dalam penjagaan ketat bagi pemiliknya yang menyadari akan kemuliaan dan kebermanfaatan yang paripurna, jika diposisikan sebagaimana koadrat penciptaannya.
Hati selalu berada pada urutan pertama jika telah terjun ke pembahasan 'perasaan'. Luar biasanya, hati ini merupakan perespon sekaligus penerima paling pertama. Masyaa Allah rasa peka akan kuasa-Nya. Hati juga merupakan bagian yang mengambil porsi paling dalam jika memaknai sesuatu dalam hidup dan juga paling dalam pula rasa sakitnya jika ia disakiti.
Dengan tujuan penciptaannya, hati dengan anggunnya mampu menggambarkan dengan jelas. Mampu menggambarkan perilaku kita, menerjemahkan isi hati kita yang sebenarnya. Tidak akan pernah menampakkan kepura-puraan apalagi kebohongan, sebagaimana bibir yang seringkali berucap tidak benar, berdusta dan salah bicara.
Menyakitinya tidak perlu dengan fisik, tidak perlu memberikan perlakuan kasar penuh amarah, sebab tanpa sentuhan fisikpun ia akan bisa sangat terluka hanya dengan lewat suara.
Penjagaan akan karunia Allah ini harus tetap kita adakan dan terus dalam pengawasan. Apa-apa yang telah di interaksikan dan apa saja konten yang dimasukkan mampu mempengaruhi daripada isi hati ini. Jangan menodainya dengan ucapan yang kurang pantas, menohok, mencaci maki, mengeluarkan sumpah serapah apalagi dengan sengaja ingin melukai. Jangan mengikut sertakan hati tanpa pelindung iman, membawanya pada kehidupan liar diluar sana yang sama sekali tidak memiliki aturan.
Hati mampu mengendalikan tingkah laku pelakunya, mampu membawa kita pada zona penjelajahan pengalaman hidup, dan banyak kisah hati juga sering kali berhasil mendewasakan. Bawalah ia pada ranah yang mampu melindungi dirinya sendiri (hati) serta mampu membuat dirimu pula merasa terlindungi olehnya.
Hati merupakan tempat teraman dalam hal menyimpan dan menyembunyikan. Segala kebenaran perasaan yang ada di hati tidak ada seorang, apalagi dua orangpun yang tahu, hanya Allah dan si pemilik hati yang tahu. Perasaan bahagia, sedih, kecewa bahkan seberapa rapuhnya seseorang tidak ada yang bisa mengira-ngira.
Hati yang setiap waktunya menerima segala yang datang. Sekalipun tidak disukai, tetap akan terasa. Sejatinya membutuhkan penopang untuk tetap kokoh dan menjaganya agar tidak tergelincir, terjatuh, dan akhirnya ternodai dengan banyaknya tipu daya dunia.
___________________
Hati yang kuat terjaga oleh iman dan ketaatan yang juga tertanam kuat. Mendapatkannya tidak dengan cara yang mudah, tapi membutuhkan niat dan istiqomah. Tidak dengan secepat kilat, tapi dengan banyaknya ujian dan pengorbanan waktu. Tidak dengan waktu yang sebentar, tapi butuh bersabar.
___________________
Senantiasa menjaga hati yang telah merawat keimanan agar tetap berada pada kedudukan mulianya. Tetap bersih, menjadi lebih baik hari demi hari, dan mampu membawa pada sisi positif kehidupan.
Sering-sering menengok pada hati, seringkali bersihkan hati agar tidak gampang marah, cemburu, dendam, dan perasaan buruk lainnya. Banyak mengucapkan kalimat-kalimat Allah. Maksimalkan kesempatan yang Allah berikan untuk bertaubat dan bertaubat.
Tidaklah terawat keimanan dalam hati, kecuali dengan ilmu. Mendapatkannya harus diiringin dengan proses belajar dan terus belajar, sebab kondisi hati setiap saat akan dipandangi terus sama Allah. Perjuangan penjagaan ini akan terus berlangsung sampai kita kembali ke jannah.
Semoga Allah meridhoi, jangan biarkan syaitan bertepuk tangan memenangkan pertempuran, berhasil menodai dan mengeraskan hati kita.
Jaga hatimu Ukhty
Bumi Allah
Kota Daeng, 15 Februari 20
Komentar
Posting Komentar