Belajar menikmati hidup


        Sudah umur berapa kalian? Melewati masa remaja mungkin sudah tahu rasanya punya the real masalah itu seperti apa. Mulai dari masalah kecil nan sepeleh sampai masalah yang sudah masuk tergolong berat buat kita selesaikan. Bebannya pasti berat ,jangan menyimpan sendiri. Kamu tidak akan kuat. Hehehe. Korban film.
        
        Mungkin ada yang bertanya loh kenapa langsung masa remaja yang kita bahas? Jadi seperti ini, bukan berarti masa anak-anak tidak punya masalah yah. Tapi ini lebih kearah the real masalah yang bisa dibilang bikin pusing tujuh keliling pokoknya. Pada zamannya masalah anak-anak masa sekolah TK sampai SD itu seperti tidak mengerjakan PR, dimarahi oleh guru, bertengkar sama teman sekaligus tetangga, dimarahin orang tua karena tidak tidur siang itu  sebatas masalah yang tidak membuat mereka galau gundah bahkan merana. Kalau anak-anak yang bertengkar, bertengkar sama teman hari ini besok bakalan main bareng lagi, entah dengan bujuk rayuan macam apa dan cara ampuh apa yang dilakukan. Nah, masuk masa remaja pasti sudah tahu soal perasaan, cinta-cintaan dan galau-galauan. Masa itu pasti tidak jauh dari yang namanya masalah, dan mereka dituntut untuk bisa berpikir dan menyelesaikan demi keluar dari masalah itu. Dituntut untuk bisa lebih memahami situasi yang dihadapi dan mulai mengenal diri sendiri.
       
Sebagian besar pasti sudah tahu. Hidup itu penuh dengan teka-teki. Banyaknya rencana belum tentu terealisasikan. Sematang-matangnya perencanaan tak ada jaminan semua akan terlaksana atau hanya akan menjadi sekedar angan-angan. Yah ini selalu aku ucapkan, manusia hanya bisa berencana tapi kehendak Allah yang menjawabnya. Tergantung ikhtiar manusianya, usaha dan yang pasti terjadi atas ridho-Nya.

Yakin saja sebaik-baik skenario dimuka bumi ini adalah jalan cerita yang Allah sutradarai, rencana sebaik-baiknya hidup karena terjadi atas izin-Nya. Sebaik-baik pemahaman adalah tidak berburuk sangka atas apa yang diberikan-Nya. Allah tahu apa yang kita inginkan, tapi disamping itu pula Allah tahu cara untuk bisa membuat hambanya berpikir. Menjadikan hambanya lebih kuat dan lebih berhati-hati lagi dengan urusan dunia. Kehidupan dunia itu memang banyak cobaan, banyak godaan, apalagi yang namanya masalah. Hakikatnya dunia itu tempatnya capek. Jadi, jangan bosan dengan semua itu dan jangan tanyakan kapan semua masalah ini akan berakhir.

Coba deh kita pikir-pikir lagi, kita diberikan sakit oleh Allah untuk apa? Kita gagal karena dan untuk apa? kita  dikasih cobaan untuk apa? Semua yang kita alami itu pemberian Allah, semua atas kehendaknya, dan insyaa Allah itu terjadi karena ridho-Nya. Ikhlas dengan semua yang terjadi pada diri kita, dengan cobaan yang ada, dengan segala kebimbangan yang diberikan  Allah itu pasti ada hikmahnya. Bukan pada saat itu juga diberikan kesadaran, mungkin nanti setelah kita berhasil melewatinya dengan ikhlas.

Tentang akhir berhasil atau tidaknya itu bukan hanya perkara kita kuat atau kita yang merasa mampu. Tapi itu semata-mata karena rindo-Nya, jika bukan karena ridho-Nya itu semua tidak akan pernah terjadi. Jadi, jangan cepat berpuas diri atas pencapaian yang telah kita raih suatu saat. Banyak juga hamba Allah yang sudah berusaha dan berdoa tapi masih gagal, karena apa? Allah belum ridho atas apa yang dilakukan. Allah masih sayang padanya, Allah masih ingin melihatnya berjuang lebih keras, Allah ingin memberikan sesuatu yang lebih dibanding apa yang dihajatkan.

Allah itu elegan, Allah Maha tahu.

Jangan jadikan masalah yang Allah berikan sebagai jalan kita untuk menjauh dan berburuk sangka. Tapi, jadikan masalah itu sebagai pengingat diri bahwa Allah masih peduli, masih sayang, Allah tidak rela melihat hambanya terus-terus berdiri ditempat yang salah membuat makin jauh dari Allah. Makin dewasa kita harusnya bisa lebih berpikir positif sebagai makhluk yang berakal dan memiliki derajat paling tinggi dimuka bumi. 

Ingat umur yah… Ajal tidak akan menunggu kita tua dulu. Sangat disayangkan jika sudah tua tapi masih resah sama kehidupan, seakan-akan masalah selalu ikut kemana-mana. Tidak pernah merasa tenang. Berpikir positif itu baik untuk kesehatan, apalagi dibarengi dengan kegiatan positif.

Dengan berpikir positif kita sudah belajar untuk menikmati hidup. Hidup ini udah berat, jangan di buat makin berat. Masalah sudah banyak, jangan menambah masalah lagi. Bahasa sederhananya seperti itu, tapi memang pengaplikasiannya untuk kehidupan kita sehari-hari tidak sesederhana itu. Tapi jangan menciut dulu, karena yakin saja dalam hatimu paling dalam selagi kita barengi dengan niat karena Allah.  In syaa Allah bisa. Allah mudahkan. Allah Maha baik akan memampukan

Nikmati hidup kita dengan rasa syukur yang tak pernah lelah untuk-Nya, rasa yang tulus dari dalam hati. Sebab nikmat-Nya tidak akan sama untuk yang kedua kali.

Sebaik-baik pemahaman adalah tidak berburuk sangka atas apa yang  diberikan-Nya. Allah tahu apa yang kita inginkan, tapi disamping itu pula Allah tahu cara untuk bisa membuat hambanya berpikir.

@nurfitrianaaa07

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak mudah

Bercerita

Kisah Menjadi Karya