Lupa untuk bersyukur?



        Banyak diantara kita manusia yang tanpa kita sadari masih sering lupa untuk bersyukur bukan? Lupa bersyukur atas apa yang telah Allah pinjamkan untuk kita, atas segala nikmat yang Allah berikan ke kita. Padahal setiap waktu, kapan dan dimana saja dengan sadar kita gunakan semua yang Allah pinjamkan, kita nikmati segala kenikmatan pemberian-Nya tanpa sedikitpun mengingat Sang Pemberi-Nya. Allah memberikan segalanya untuk keselamatan hidup kita dibumi ini, didunia yang fana ini.

Kita gunakan udara-Nya untuk bisa tetap hidup dengan nyaman tanpa sesak, kita gunakan rezeki pemberian-Nya untuk bersenang-senang dengan saudara-saudara kita yang lain tanpa harus memikirkan harus makan apa esok hari, kita gunakan akal sehat pinjaman-Nya untuk kita berpikir, berkhayal, berimajinasi, berkarya lalu kemudian bertindak, kita gunakan organ tubuh pemberian-Nya untuk kita beraktifitas kesana kemari setiap hari, dan semua yang Allah kasih secara gratis tapi kita malah gunakan semuanya tanpa rasa bersyukur. 

Lupa bersyukur karena sebab apa ? karena memang lupa.

Yah, lupa adalah fitrah setiap manusia di dunia ini. Tapi jikalau lupa itu terus-menerus. Apa itu hal yang wajar? Hal wajar bagi orang yang mengidap penyakit memori pendek atau Alzheimer. Tapi bagi manusia sehat jasmani dan rohani, itu bukan hal yang wajar. Itu suatu kesengajaan pelakunya. Tatkala lupa itu terus-menerus maka itu adalah kelalaian manusianya. Terlebih lagi jika iya ingat tapi tak ingin menggubris rasa syukur itu sendiri maka kelalaian yang benar-benar kelalaian tersebut akan memperpuruk keadaannya suatu saat nanti.

        Sungguh memprihatinkan seseorang jika bersyukur itu dilupakan karena sikap sombong yang ada pada diri seseorang. Benar-benar butuh suntikan iman buat charger iman kita. Tidak ada yang patut disombongkan di dunia ini, karena semua hanya pinjaman. Kelak jika masa yang Allah kasih waktunya habis, semua akan diminta kembali, semua akan ditarik kembali oleh Sang Maha Pemberi. Akan tiba waktunya semua nikmat yang ada saat ini akan hilang dan benar-benar habis dan meninggalkan kita. Semua akan berjalan dengan jalan pilihan yang Allah tentukan.

        Banyak diantara kita pula yang masih sering lupa bersyukur karena terlalu banyak dan terlalu sering membandingkan. Membandingkan sesuatu hal yang tak pantas untuk disandingkan. Selalu saja menengadah keatas, terlalu tinggi, hingga lupa merapikan yang masih perlu diperhatikan kembali. Jangan sampai perbandingan-perbandingan yang menjadi pandangan mata itu yang membuat lupa bersyukur akan nikmat yang tak terhitung oleh apapun. Jangan hanya melihat hasil keberhasilan seseorang yang nampak sekarang, tapi cari tahu cerita masa lalunya, tentang perjuangannya yang penuh derita dan mungkin sampai berdarah-darah. 

        Pada dasarnya, kesempurnaan yang nampak kini oleh mata tidak akan menjadikan kita untuk menjadi lebih baik. Tapi proses dan usaha yang akan menjadi acuan dan asahan bergerak maju demi sukses kedepan. Jangan menunggu sukses baru mau bersyukur. Selagi kita hidup, selagi kita masih bernafas, kita harus tetap bersyukur. 

Lupa bersyukur karena terlalu banyak masalah ? Masalah itu mendewasakan, masalah itu mengajak kita untuk berpikir untuk menyelesaikan lalu keluar dari zona masalah itu. Allah tidak akan memberikan cobaan diluar kesanggupan hamba-Nya. Mungkin Allah ngasih masalah karena Allah rindu pada hamba-Nya. Allah rindu didatangi oleh hamba yang memohon dan bersimpuh, berdoa agar ini dan itu. Rencana bahkan jalannya kehidupan sudah Allah atur dengan sebaik-baiknya perencanaan. Jangan pernah menyalahkan rencana hebat Allah karena selalu saja ada hikmah terbaik dibalik semua kesulitan yang diciptakan-Nya. Petik hikmah disetiap alur kehidupan, disetiap kejadian dan lihat kembali lalu perbaiki yang mungkin ada kesalahan dan kekeliruan. Selalu berpikir positif akan proses yang telah kita lewati.

“Jangan pernah menyalahkan rencana hebat Allah karena selalu saja ada hikmah terbaik dibalik semua kesulitan yang diciptakan-Nya”

@nurfitrianaaa07


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak mudah

Bercerita

Kisah Menjadi Karya