Setidaknya tahu keadaan
Hubungan yang menjadi renggang itu sebabnya lebih sering terjadi karena faktor internalnya sendiri. Bisa jadi atau malah sering kali terjadi karena kurangnya pengertian antara kedua belah pihak. Yah sikap yang pasti ada dalam diri, entah berapa persen banyaknya. Yah ketika sikap egois yang berperan, dengan adanya hal itu akan besar peluangnya hubungan jadi renggang, timbul marah-marahan, putus, bahkan sampai cerai terealisasikan.
Kadang dalam kondisi saking marahnya seseorang, berakibat pada persepsi yang hanya melihat satu jalur saja. Tanpa melihat dan mengoreksi kembali jalur yang telah atau bahkan telah ditamatkan. Kadang apa yang akan, sedang, bahkan telah selesai dilakukan semuanya dianggap benar, paling baik, dan hal yang paling tepat diantara pilihan yang ada.
Padahal itu belum, sebab kacamata yang digunakan untuk melihat masalah itu hanya kacamatanya sendiri. Hanya keinginannya sendiri, hanya menurut pandangannya sendiri. Lebih kasarnya lagi tidak pengertian sama sekali, dan benar-benar egois.
Kondisi marah, muak, kesal sampai tingkatan lebih tinggi itu bukan terjadi tanpa sebab. Pasti ada alasannya. Kita tahu, penyebab marah misalnya dibohongi, direndahkan, diacuhkan dan perlakuan lainnya yang kurang pantas.
Orang bisa marah karena kesal itu wajar. Dipermalukan, wajar. Diacuhkan, dibohongi, yah akan ada kondisi itu memang wajar kita marah. Tapi dibalik kemarahannya itu bisa jadi, tanpa sepengetahuan kita memang ada hal lain yang lebih memuakkan. Nah, bisa jadi ia lelah, capek, muak sama keadaan, terus ditambah lagi sama ocehan-ocehan yang tak berdalih, omelan-omelan yang sering kali tak berjudul dan tanpa alasan yang jelas.
Dalam hubungan, kadang perlu diam untuk bisa tetap menjadi baik. Bukan diam-diaman tau tau makan hati tiap hari, ngoceh dalam hati, cemberut, hidup tanpa tawa dan gairah, sampai akhirnya menghilang tanpa ada penyelesaian yang jelas.
Hidup itu bukan hanya tentang bahagia bersama pasangan. Karena sebelum itu ada proses mendewasakan, proses penerimaan hal baru dalam hidup. Penerimaan itulah yang akan seiring waktu menghadirkan pengertian diri untuk orang lain atau orang baru yang segala sesuatunya berbeda.
Yah setidaknya, selama diberikan kesempatan untuk bertemu orang baru, kemudian menjadi dekat, lebih dekat lagi, setidaknya kita bisa memberikan pengertian dan tidak menambah beban mereka, lahir maupun batin.
Komentar
Posting Komentar