Disadarkan Masa Lalu

 

Setiap orang punya kisah dihidupnya. Entah itu kisah yang membahagiakan, ataukah kesedihan yang mendominasi kisah hidupnya. Setiap orang punya rasanya masing-masing. Entah ia memperlihatkan, ataukah memutuskan untuk memendam. Setiap orang punya waktunya untuk menikmati perasaannya sendiri. Entah untuk merenungkan, mengenang kembali, berusaha memperbaiki kesalahan yang dilakukan di masa lalu agar kelak dimasa sekarang dan masa depan tidak lagi terulang. 

Bernostalgia adalah salah satu caraku untuk bisa mengambil pelajaran hidup yang telah lalu, kemudian mengenang rasa sedih dan bahagia yang sebagian besarnya tidak akan terulang lagi. Mengenang masa lalu adalah kejadian yang tidak menentu, tidak pula direncanakan, dan secara tiba-tiba teringat begitu saja.

Bagiku, nostalgia itu rasanya seperti berwisata ke masa lalu. Berwisata ke tempat-tempat tertentu yang aku kunjungi di masa lalu. Melakukan beberapa aktivitas disana dan berhasil memberi kesan tersendiri  yang bisa dirasakan oleh hati.

Jujur, aku dulu adalah tipe orang yang sangat tidak suka untuk mengingat ataupun mengenang masa lalu. Intinya aku tidak suka yang namanya kenangan. Karena apa?, karena aku merasa ketika aku mengingat kejadian di masa lalu, akan ada banyak hal yang akan teringat. Bukan hanya bahagia, tentu ada sedih dan kecewanya juga. Tapi seiring berjalannya waktu, makin banyaknya kejadian yang aku temui. Makin beragamnya perlakuan yang aku dapatkan. Makin banyaknya perasaan yang aku rasakan. Aku mulai tersadar bahwa aku tidak perlu sebenci itu dengan masa lalu. Makin kesini, secara perlahan menyadari bahwa masa lalulah yang banyak memberikan pelajaran dan pengalaman.

Masa lalu yang menemaniku bertumbuh mengenal dunia baru seperti sekarang. Tanpa masa lalu, mungkin aku tidak akan menjadi lebih dewasa dalam bersikap dan lebih kuat dalam menjalani kerasnya hidup di dunia. Tidak lagi kaget dengan kejutan semesta yang levelnya lebih tinggi dari sebelumnya.

Banyak kenangan masa lalu yang kini aku sadari bahwa kejadian itulah yang memberikan pengalaman berharga dalam hidup. Dulu semasa kecil, masalah yang hanya sebatas tidak tahu mengerjakan tugas sekolah, kuanggap begitu berat dan aku selalu saja menangis jika aku tidak tahu cara menyelesaikannya. Kini aku sadar bahwa sebenarnya aku saja yang terlalu berpikir masalahnya berat dan merasa tidak ada yang bisa membantu, cepat putus asa hanya karena tidak tahu dan tidak berusaha untuk belajar lebih giat sampai paham pelajarannya.

Dulu saat dimarahi oleh orang tua dan juga Guru di sekolah, aku merasa sangat kesal dan mengganggap mereka semua tidak mengerti dengan keadaanku dan tidak paham apa yang aku mau. Kini, aku sadar bahwa itu adalah pikiran orang egois. Aku tidak pernah mencoba belajar dan mengerti  mereka, apa tujuan mereka memarahiku  dan semua hal yang mereka larang itu untuk kebaikan siapa. Aku baru sadar setelah aku melakukan kesalahan itu.

Aku rasa nostalgia yang paling ampuh dan paling leluasa untuk diceritakan dengan lantang dan lancar adalah kisah masa lalu yang kurang baik. Entah itu karena kenangannya sedih, kecewa, atau bahkan ada trauma tersendiri. Yah, cerita kesedihan itu memang paling membekas dan begitu singkat waktunya untuk kita kenang kembali. Salah satu kisahku yaitu kisah kegagalan. Banyak hal yang aku ingin capai tapi gagal berkali-kali. Gagal masuk sekolah impian, gagal masuk kampus impian, gagal dalam lomba, dan banyak lagi gagal yang lain. Dulu, gagal membuatku begitu sakit hati dan pesimis. Tidak lagi berniat untuk mengulang dan berjuang lagi. Aku hanya bisa merasakan takut, malu, kecewa, tidak ingin gagal lagi. Bagiku mencoba lagi hanya buang-buang waktu saja.

Tapi sekarang, berkat banyaknya kegagalan yang aku rasakan dulu, kini membuatku lebih kuat dalam menghadapi kenyataan yang ada. Aku berusaha lebih fokus untuk meningkatkan kemampuanku untuk hal yang benar-benar ingin aku capai. Aku lebih percaya diri dan percaya kata hati atas kemampuanku. Aku bahkan mencoba berkali-kali meski gagal untuk sesuatu yang aku suka. Aku tidak lagi berdiam diri, hanya bisa berada di zona nyaman tanpa melakukan sesuatu yang bermanfaat. Kini lebih berusaha optimis lagi dan lagi.

Namun, setelah apa yang aku usahakan sekuat tenaga dan belum juga tercapai. Disitu aku juga belajar bahwa ada hal di dunia ini yang tidak bisa kita paksakan.

Ketika kita bernostalgia, kita akan dibawa ke situasi yang mampu menyadarkan seseorang. Bahwa waktu yang kita habiskan dimasa lalu adalah bekal pengalaman dimasa kini dan masa depan. Pelajaran yang paling mudah dipahami untuk diri sendiri adalah apa yang telah kita lalui.

“Banyak hal yang tidak dapat terulang kembali di masa lalu, tetapi banyak hal yang bisa kita perbaiki karena kesalahan di masa lalu”.

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak mudah

Bercerita

Kisah Menjadi Karya