Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Jejak langkah kebaikan

Apalagi yang perlu kita lakukan di dunia ini selain berbuat kebaikan?  Proses berbebah juga dapat kita lakukan dengan menjaga langkah kita menuju kepada hal-hal yang tidak bermanfaat. Sekuat tenaga berusaha mendorong dan terus menumbuhkan jiwa kemanusiaan demi meningkatkan fase ketaatan kepada-Nya.  Dalam keseharian selama aku bersungguh-sungguh untuk berubah dan ingin berbenah kearah yang lebih baik, banyak yang aku perhatikan untuk bisa menjaga baik pergaulan maupun perkataan adalah dengan cara bergabung bersama orang-orang yang punya tujuan yang sama, menyibukkan diri dalam urusan kemanusiaan, aktivitas dakwah, sibuk menghadiri majelis-majelis ilmu bersama, mengubah kebiasaan-kebiasaan yang hanya berujung pada kesia-siaan dan hanya membuang waktu dan kesempatan. Makin kita berjalan dan berkelana menempuh jarak yang jauh, selagi dalam lintas kebaikan dan bermanfaat untuk orang sekitar yakinlah tidak ada deretan langkah yang akan sia-sia dan hanya membuang waktu. Dengan niat ...

Mengolah rasa

Gambar
   Perpisahan itu jelas ada rasa sakitnya. Perpisahan itu ada rasa bahagianya. Rasa yang jelas banyak diharapkan adalah bahagia bukan?. Tapi apapun hasil akhir dari suatu perpisahan pasti meninggalkan jejak juga makna tersendiri bagi yang mengalami. Rasa sakit baginya bisa saja menjadi pengobat jiwanya untuk sesuatu hal tertentu, rasa sakit mungkin menjadi ujian yang banyak memberikannya pelajaran hidup, atau rasa sakit itu membuat dirinya bahagia di masa depannya, karena rasa sakit itu telah mengarahkan dia untuk berpikir lebih baik lagi untuk tidak lagi mengulang hal yang sama. Beda orang tentu akan berbeda kisah dan cara pandangnya akan segala hal yang terjadi.  Awal pertemuan yang berakhir dengan yang namanya momentum perpisahan pasti akan menyisakan kenangan. Menyisakan kenangan baik dan buruk atau meninggalkan rasa yang bercampur aduk. Bukanlah hal baru dalam hidup ini mendengar semua itu, makin bertambahnya usia makin banyak pelajaran hidup. Pelajaran hidup yang membua...

Diungkapkan atau dipendam

Gambar
  Perasaan yang kita rasakan untuk seseorang itu tidak pernah sekalipun ada perencanaan sebelumnya. Sama sekali tidak pernah dan kapanpun itu tidak akan bisa. Memilih untuk di kehidupan esok ingin dekat siapa, atau hal yang diluar kendali memilih untuk merasakan rasa yang mana. Benci kah? Rindu kah? Sayang kah? Kagum? Peka? Resah? Galau? Atau perpaduan rasa seperti, benci tapi cinta mungkin? Semuanya bukan kendali diri kita.  Di kehidupan ini, apa pernah meminta akan jatuh hati pada pasangan halalmu yang sekarang? Apa pernah meminta untuk sayang padanya? Apa pernah menjadwalkan jatuh hati 1 tahun kemudian? Apa pernah merencanakan kekecewaan? Tidak. Semua berjalan sesuai skenario-Nya. Semua berjalan seperti arus sungai yang mengalir. Pun sebelum bahagia seperti sekarang ini, hubungan pasti pernah ada perselisihan atau semacamnya.  Dalam semesta, rasa seakan selalu hadir seenaknya. Kadang ia datang di waktu yang tepat, dan katanya kadang ia juga datang di waktu yang salah. ...

Kenali dulu, sebab orang lain hanya mampu menilai

Gambar
Seseorang yang mengetahui sesuatu dari diri seseorang yang lain hanya lewat mulut ke mulut, cerita satu ke cerita yang lain, tanpa mencari kebenarannya, juga tidak mengenal lebih dekat. Bagaimana caranya dengan mudahnya menyampaikan perihal seseorang ke seseorang yang lain dan parahnya lagi perihal tersebut dipercaya. Luar biasanya ucapan yang dilontarkan, diterima mentah-mentah tanpa ragu, padahal kebenarannya masih tidak bisa dipercaya sama sekali. Warbiasahh..... Entah ada apa yang melatarbelakangi kemampuan merangkai cerita tentang seseorang tersebut. Ada sinyal apa yang mampu memberi informasi, ada kekuatan apa hingga mampu mengenal dan menyimpulkan tentang seseorang tanpa adanya suatu hubungan seperti komunikasi. Kata orang Makassar “Nakke herang tong”. Yang dikhawatirkan informasi yang disebar ke orang lain itu adalah sesuatu yang keliru dan bisa merugikan orang lain.  Jangan sampai kata-kata yang berupa informasi yang diterima, entah akarnya berasal darimana, valid atau tid...

Perubahan penampilan

Gambar
“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab: 59) Dalam terjemahan ayat Allah yang dipaparkan di atas, kalimat “yang demikian ini supaya lebih mudah dikenali” adalah bentuk penegasan bahwa jilbab adalah identitas seorang muslimah. Diawali oleh seruan kepada mereka yang beriman saja. Disambung dengan fungsi selaku identitas. Maka jelas sudah bahwa jilbab adalah indikator penting keimanan seorang muslimah. Zaman sekarang penampilan modis muslimah sudah menjadi tren. Banyaknya rancangan hijab yang menarik dan juga warna yang beranekaragam membuat dunia muslimah tidak lagi diragukan dalam hal pakaian yang menarik, mewah, mahal dan juga  mampu membuat pemakainya terlihat anggun.  Muslimah itu id...

Serahkan sama Allah

  Berita yang mengegerkan akhir-akhir ini masih jadi topik hangat, menjadi perhatian yang benar-benar patut untuk diwaspadai. Orang yang sampai sekarang masih meremehkan berita, tidak mempedulikan anjuran pemerintah akan sosial distance, ogah-ogahan sama situasi sekarang yang lagi marak-maraknya wabah virus covid-19. Tolong deh jangan kayak orang ngak punya hati, kesana-kemari tanpa ada urusan yang penting. Jangan sampai kalian jadi beban, beban untuk para tenaga medis. Ingat kan? Semua orang punya peluang yang sama dalam penyebaran virus itu, entah siapa dan dimana pun mereka berada. Entah diri pribadi, benda-benda disekitar kita, bahkan peluangnya bisa datang dari orang terdekat kita. Jangan sampai musibah itu ditujukan untuk dirimu atau orang yang kamu sayangi, baru sadar dan menyesal sama sikap sendiri. Lama-lama ada yang sampai jengkel sama virusnya. Ada yang anggapannya seperti ini. Gara-gara virus ini walimahanku di tunda dan akhirnya menanggung kerugian yang tidak sedikit, ...

Kukira dia, ternyata bukan

Gambar
           Sebuah penyesalan sudah takdirnya kita rasakan belakangan. Kita hanya butuh kembali sadar, tidak perlu terlalu kecewa dan larut dalam rasa penyesalan yang sungguh membuat galau, gunda, merana, melow bukan main. Toh ini rasa yang secara sadar kamu ciptakan sendiri.           Rasanya seperti semangat ini terkuras, diserap oleh hati dan pikiran yang berusaha keras untuk diimbangkan. Selera untuk melakukan kegiatan ini dan itu semuanya tiba-tiba hilang entah kemana. Kesal? kecewa? atau bahkan rasa sakit hati itu berhasil membuat air mata menetes? Iya itu manusiawi, sebab kita masih punya hati. Tapi, pertanyaan selanjutnya. Apa berhak kamu tujukan untuk dia? Apa pantas dia menerima tangisanmu? Apa pantas orang seperti dia untuk ditangisi? Nah, kembali introspeksi.       Jawab saja! Ini tentang rasa percaya antara kedua belah pihak yang pernah bahagia, sebelum akhirnya memutuskan menyudahi lalu berpisah...

Kesalahan dari sebuah pilihan

Gambar
Bicara soal memilih itu pasti sedikit ada yang memusingkan, kalau sampai sakit kepala itu berarti pilihannya bisa dibilang cukup berat. Terutama yang punya kepribadian yang sedikit labil atau bahkan labilnya kebangetan. Plin-plan untuk memutuskan, sedikit-sedikit berubah pikiran. Intinya kalau mendengar keputusannya itu kurang bisa dipercaya dan kurang dijamin kesungguhanya. Hahahaaha, mirip sikapnya siapa yah?  Selama diberikan kesempatan untuk hidup pasti tersedia yang namanya pilihan. mungkin pilihannya ada banyak atau mungkin yang paling sedikit itu ada dua pilihan. Pengambilan keputusan tidak pernah diambil dengan semena-mena, harusnya seperti itu. Tapi berdasarkan realita, kita manusia yang tidaklah sempurna pasti selalu ada salahnya. Kadang-kadang bahkan hampir selalu salah, sengaja maupun tidak sengaja menyakiti diri sendiri, mengambil keputusan buru-buru tanpa pikir risiko yang ditanggung setelahnya. Keputusan itu pasti punya titik balik setelahnya, jadi seharusnya soal ke...