Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2024

Bahagia dalam Aturan

Keluargaku adalah lingkungan yang aku kenal pertama kali. Lingkungan dimana aku menghabiskan banyak waktu untuk belajar dan bermain . Banyak peristiwa dalam kehidupan sehari-hari bersama keluarga yang menjadi suatu bentuk perkenalan rasa. Keluarga adalah yang paling awal mengajarkan banyak hal dalam hidup. Entah itu dari segi pendidikan formal maupun non formal,  belajar mengolah rasa, menerima keadaan, menghargai perbedaan dari segi apapun itu. Sebagian besar aku dapatkan dari lingkungan keluarga. Dalam keluarga ada banyak watak yang sungguh jauh berbeda, cara dan jalannya pemikiran yang tidak jarang saling bertolak belakang, apalagi soal pendapat yang seringkali tak sejalan. Yah ada banyak warna dalam suatu keluarga, yang pantas dijadikan tempat belajar sebelum mengenal liarnya dan kerasnya dunia luar. Seperti yang aku katakan sebelumnya bahwa dalam keluarga, ada banyak watak disana. Meskipun tidak menutup kemungkinan ada juga keluarga yang memiliki watak yang tidak jauh berb...

Jika semua berjalan lancar

Gambar
Lingkungan pertemananku bukanlah tipe pergaulan yang gampang diizinkan oleh orang tua jika ingin keluar rumah, apalagi jika ingin bepergian jauh. Bukan tipe pergaulan orang yang bisa bebas kemana saja, bisa pergi bersama teman-teman tanpa ditanya mau kemana?, sampai jam berapa?, ada keperluan apa?, siapa saja yang akan pergi?, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang selaras, seperti sedang diinterogasi. Homebody atau anak rumahan, mungkin sebutan itu lebih mewakili statusku dilingkungan pertemanan. Sebab saking seringnya dilarang kemana-kemana jika memang tidak terlalu penting, akhirnya melekat dalam diri dan menjadi kebiasaan malas untuk kemana-mana kalau hanya untuk pergi keluyuran, mending dirumah saja. Hitung-hitung bisa hemat uang jajan dan skin care. Capek juga rasanya setiap harus keluar rumah harus melewati tahap penyelesaian soal tanya jawab lisan oleh orang tua. Sialnya lagi, jika ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan baik dan jelas. Sementara kondisi sudah rapi, ...

Ada jalan lebih baik

Gambar
Semua orang didunia ini punya cita-cita, punya tujuan dihidupnya. Setidaknya punya target yang sebisa mungkin diusahakan untuk bisa tercapai dalam kurun waktu tertentu. Sejak sekolah Pendidikan Anak Usia Dini, kemudian beranjak ketingkat Taman Kanak-kanak, lalu Sekolah Dasar, berlanjut lagi ke Sekolah Menengah Pertama, sampai ketingkat Sekolah Menengah Atas pun banyak yang sudah punya cita-cita, meskipun ada yang seiring waktu cita-citanya berubah-ubah, termasuk aku sendiri. Tapi, tentang cita-cita yang masih berubah-ubah ini, menurutku hal yang wajar. Wajar karena masa remaja itu masih labil, masih ada diantaranya yang belum tahu tentang apa yang diperlukan untuk mencapai cita-cita tersebut dan ada tanggung jawab seperti apa di setiap pekerjaan yang kita pilih nantinya. Berbeda halnya jika nanti sudah dewasa. Akan ada lebih banyak masa yang telah dilewati yang banyak memberikan pelajaran dan pengetahuan tentang masa depan. Seiring waktu bertambahnya usia, apalagi seseorang yang ...

Kukira sembuh ternyata luka

Gambar
Memberikan banyak pelajaran dan membuat diri ini sadar akan pentingnya komunikasi dalam suatu hubungan dengan seseorang, mungkin itu pesan yang ingin semesta sampaikan padaku setelah dipertemukan dengannya. Seorang manusia biasa yang punya watak susah untuk ditebak. Memiliki sikap yang lembut kepada setiap orang, baik tutur katanya, dan perhatian kepada sesama. Aku bertemu dengannya saat aku duduk di bangku kuliah semester tiga. Kami berada di salah satu kampus swasta yang sama, tapi fakultas dan jurusan yang berbeda. Hanya saja fakultas kami berhadapan, dan tempat nongkrong kami yang bisa dibilang adalah area yang sama. Di area itulah aku bertemu dengannya pertama kali. Aku merasa pertemuan dengannya adalah salah satu cara semesta  untuk menyembuhkan rasa sakit masa laluku. Berbulan-bulan sebelum bertemu dengannya, aku masih dalam proses penyembuhan hati yang luar biasa sakit dan kecewa dengan seseorang, karena pergi tanpa kabar dan alasan yang jelas. Awal-awal bertemu denga...

Abaikan semuanya, ambil jeda dulu.

          Pernah nggak sih, kalian di dekati oleh beberapa orang dalam rentang waktu yang sangat-sangat dekat. Apalagi tujuan mereka pun sama.         Sebenarnya ini bukan sesuatu yang perlu aku pikirkan sebegitunya. Tapi, kalau umur segini yang memang udah rawan-rawanya masuk daftar perjodohan keluarga. Jadi, mau tidak mau yah aku jadi ikut kepikiran. Padahal menurutku, tidak perlu buru-buru untuk segera menikah sih. Kalau memang merasa diri belum siap, yah mau gimana lagi. Kalau belum menemukan yang cocok yah masa harus dipaksa buat cocok.  Sampai pada masanya, aku merasa capek sendiri memikirkan siapa yang terbaik. Memikirkan tentang masa depan, bagaimana cara mereka dalam mengambill keputusan dan kesimpulan, bagaimana cara mereka untuk menyelesaikan masalah nantinya, bagaimana cara mereka dalam membimbing suatu keluarga kecil yang merupakan hal yang sangat baru dalam hidupnya. Yah, banyak hal yang membuat aku bertanya-tanya sekaligus...

Anak sesantai ini, berkelahi dengan keseriusan

Masih bisakan yah anak usia mendekati 27 tahun ini, santai-santai dulu. Jangan disuruh mikirin yang berat-berat dulu. Bukan keharusan kan untuk segera menikah diusia ini, tidak ada undang-undang yang ngatur tentang hal itu kan ?  Sebenarnya, waktu buat sendiri, makin hari makin direnggut oleh waktu. Makanya, kalau disuruh milih untuk mulai memikirkan masa depan, yah dipikir jugalah. Tapi kalau disuruh nikah cepat-cepat, menurutku itu keliru sih. Karena kalau disuruh mikirin masa depan, nggak melulu soal pernikahan. Meskipun memang, nikah sebagai salah satu tahapannya.  Menurutku pribadi, usia 27 tahun itu bukan usia yang tergolong usia yang sangat-sangat butuh atau harus segera menikah. Karena apa?, karena usia tidak menjamin kesiapan mental untuk bisa menerima dan saling mengerti untuk segala hal, karena semuanya bakal dirasain bareng-bareng. Sedihnya, marahnya, kecewanya, jengkelnya, bahagianya, semuanya.  Bukan usia yang sangat butuh pertolongan untuk dicarikan jodoh a...

Ikut merasakan

Hari ini aku mengawali hari dengan sedikit tergesa-gesa. Sedikit kepanikan sekaligus ocehan atasan yang membuat perasaan tidak karuan. Tapi sebenarnya, hal tersebut tidak perlu aku hiraukan sampai sebegitunya. Menurutku, biasalah kalau hal itu terjadi. Namanya juga karyawan, bukan atasan atau pimpinan yang punya hak penuh untuk bisa menyuruh atau memberikan tugas ini dan itu. Dengan sambutan suasana hati yang sedikit membekaskan pengalaman pahit, aku jadi bisa belajar sesuatu hal lagi dari kejadian tersebut. Aku bisa belajar dalam memperhatikan pekerjaan dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.  Jikalau ingin membahas tentang perasaan, rasanya aku sudah paham tentang bagaimana siklus perasaan itu silih berganti dalam kehidupan setiap orang. Tahu bahwa perasaan itu bukan bahagia saja. Yah tergantung suasana hati :)

Dikasih kode lagi sama Allah

Gambar
                  Beberapa waktu belakangan ini, aku sedang merasakan yang namanya kecewa dan sedih. Perasaan ini hadir saat aku masih belum beruntung dalam suatu proses hidup, khususnya di perjalanan pendidikanku. Setelah mengalami beberapa kali kegagalan ini, aku merasakan ada luka, ada rasa kecewa yang tidak bisa aku jelaskan secara gamblang.           Diluar dari perasaan sedih dan kecewa itu, aku sadar bahwa Allah selalu kasih kesempatan untuk aku terus berjuang. Allah selalu kasih kode, baik melalui orang lain, lewat sosial media yang aku cek setiap hari, bahkan lewat aktivitasku sehari-hari. Aku sangat sadar akan apa yang Allah ingin sampaikan kepadaku.  Yah, aku tidak harus berlarut-larut dalam rasa kecewa itu, rasa sedih yang sangat wajar dirasakan oleh manusia yang punya hak untuk  berharap setelah mereka berusaha sekuat tenaga dan pikiran mereka. Tapi dilain sisi, tidaklah benar jik...

Hari ini, perasaannya amburadul lagi.

Hari ini adalah hari ahad. Umumnya, hari ini adalah akhir pekan yang seharusnya, jatah untuk para pekerja beristirahat dong. Tapi apalah daya bagiku, yang tidak ada kata libur hari ini.  Pagi hari yang diawali dengan kondisi tubuh yang pegal-pegal. seperti habis di cambuk seluruh badan. Entah penyebab dibaliknya karena apa. Bisa jadi karena terlalu banyak gerak saat tidurkah?, terlalu lelah setelah bekerja sehari sebelumnya kah?, atau karena memang badan lagi kurang sehat saja. Entahlah... Beberapa menit sebelum berangkat kerja, ada saja yang bikin suasana jadi makin tidak karuan. Pelakunya, yah tidak lain dan tidak bukan adalah orang rumah. Kendaraan yang ingin dipakai untuk berangkat kerja, dipakai sama saudara yang entah kemana tujuannya. Saat dihubungi pun tidak ada respon sama sekali. Mencoba untuk mencari jalan untuk pakai kurir saja, tapi saat itu tidak ada kurir perempuan. Yah, makin jadilah mood tak karuan ini. Rasanya mau marah, kecewa, sedih, tercampur aduk jadi satu. Bi...

Berusaha lebih produktif

Gambar
Apakah ada orang di dunia ini yang ingin hidup sengsara, menderita, dan tidak ingin hidup dengan tentram?, aku pikir tidak ada orang yang impiannya seperti itu. Jika saja aku diberikan kesempatan untuk memilih seperti apa hidup yang aku impikan, jelas aku akan memilih hidup yang terus bahagia bersama keluarga dan orang-orang terkasih. Yah, hidup bahagia adalah impian semua orang. Pasti kamu juga mau hidup bahagian kan? Tidak ada yang salah tentang impian hidup bahagia. Hanya saja kalau untuk bahagia terus menerus, aku rasa kurang masuk akal saja, karena sejatinya dunia yang sedang kita jajaki sekarang ini adalah tempatnya ujian. Tempatnya kita semua untuk diberikan masalah hidup, tempat untuk menguji keimanan seseorang agar bisa jadi lebih bijak dalam berpikir dan mengambil keputusan. Layaknya orang dewasa yang telah melewati begitu banyak ujian hidup. Makin dewasanya seseorang itu, bukan berarti semua orang dewasa bisa melewati masalah yang ada dengan mulus dan lancar. Pasti ada s...

Berdamai dengan keadaan

Gambar
Dalam hidup ini akan selalu ada situasi yang membuat kita merasa bimbang dalam memilih sesuatu. Ada banyak hal yang membuat pilihan itu terasa lebih rumit. Misalnya, merasa takut berlebih akan hasil dari pilihan tersebut, merasa tidak percaya diri akan kesanggupan dalam menanggung risiko yang tidak diketahui kapan datangnya dan akan merugikan siapa saja. Hidup dalam kebimbangan itu seperti hidup dalam ketegangan dan kekhawatiran. Menjalani hari demi hari dengan beban pikiran yang bertengger dikepala, fikiran yang setiap harinya dibawa kemana-mana. Aku tahu betul hal tersebut sangatlah mengganggu, bahkan bisa mengakibatkan stres. Beberapa bulan ini aku merasakan hal tersebut. Penyebab masalahnya seperti yang aku sampaikan sebelumnya. Yah, karena sebuah pilihan yang membuatku bimbang. Pilihan tersebut membuatku takut, membuat aku merasa jadi orang yang egois, yang tidak mempertimbangkan perasaan orang tuaku jika aku nan tinya memilih salah satu dari pilihan tersebut. Jelasnya, pili...

Cukup jadi diri sendiri

Gambar
Kebahagiaan setiap orang itu berbeda-beda. Cara untuk memperoleh perasaan bahagia itupun tentu berbeda-beda. Tugas kita hanya mencari dan berusaha untuk bertahan dalam perasaan baik itu. Ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan kepada orang-orang diluar sana yang selalu menilai tingkat kebahagiaan orang lain hanya dengan melihat sering tidaknya seseorang tersebut terlihat  tersenyum. Ada sebagian orang yang mengatakan diriku adalah tipe orang yang senyumnya mahal. Tipe orang yang cuek dan terkesan sombong jika bertemu. Apa yang orang katakan itu tidak aku salahkan, tapi tidak juga membenarkan, karena menurutku hal tersebut terjadi secara alami, tidak dibuat-buat. Ekspresi yang aku tampilan pada setiap orang itu bermacam-macam, tentu ada penyebabnya. Bisa saja ada yang bertemu denganku disaat kondisinya suasan hati lagi sedang tidak baik-baik saja, atau saat aku lagi capek dengan aktivitas padat yang aku jalani seharian suntuk, atau bisa jadi saat aku memang tidak melihatnya,...

Apapun kondisinya, harus tetap bersyukur

Kebanyakan orang tentu pernah merasa bosan menjalani hidup yang terbilang monoton, hidup dengan aktivitas yang sama setiap harinya, bertemu dengan orang yang itu-itu saja. Tidak ada kemajuan, apalagi perubahan dalam hidupnya dalam jangka waktu yang terbilang lama. Tidak menutup kemungkinan juga, ada orang yang bosan  menjalani hidupnya karena masalah yang silih berganti ia hadapi selama ini, masalah yang sudah lama berlangsung dan lebih parahnya lagi masalah tersebut sama saja penyebabnya. Dalam hidup kehidupan dunia seperti itu, bukanlah hal baru lagi menurutku. Bukan hal yang membuat banyak orang terheran-heran. Yah, kasus seperti itu sudah hal lumrah di masyarakat. Tapi, justru kebanyakan di situasi seperti itulah, banyak yang merasa terdorong untuk manjadi orang yang lebih baik setiap harinya. Berani mengambil keputusan untuk keluar dari zona nyamannya hidup mereka, lalu mencoba banyak hal baik untuk target hidup yang lebih baik pula. Menuju hidup yang lebih berwarna dan le...

Aku kembali

Gambar
Halo semua ? Sebelum memulai ocehan yang panjang lebar, sebelumnya aku ingin meminta maaf pada diriku sendiri yang secara sadar mengingkari janji untuk menjadi lebih produktif. Katanya tidak ingin melupakan sesuatu hal telah dimulai. Pun juga meminta maaf kepada pembacaku yang mungkin saja menunggu postingan ataupun unggahan baru meskipun hanya sebatas ocehan yang tak berarti.  Aku benar-benar meminta maaf yang sebesar-besarnya, dengan setulus hati dan jiwa raga. Semoga permintaan maaf ini menjadi kali terakhir dan tidak akan terulang lagi. Sebagai manusia yang tak luput dari salah, sekiranya perbuatan khilaf ini dapat dimaafkan.  ----- Mari kembali menjadi bunga yang mekar meski sedikit terlambat Rabu, 3 Juli 2024

Masih tentang penantian

Dalam hidup ini akan selalu ada situasi yang membuat kita merasa bimbang dalam memilih. Ada banyak hal yang membuat pilihan itu terasa lebih rumit. Merasa takut, tidak percaya diri dengan kemampuan diri sendiri dalam menanggung risiko yang tidak diketahui kapan datangnya dan akan merugikan siapa saja. Hidup dalam kebimbangan itu seperti hidup dalam ketegangan dan kekhawatiran. Menjalani hari demi hari dengan beban pikiran yang bertengger dikepala, fikiran yang setiap harinya dibawa kemana-mana. Aku tahu betul hal tersebut sangatlah mengganggu, bahkan bisa mengakibatkan stres. Beberapa bulan ini aku merasakan hal tersebut. Penyebab masalahnya seperti yang aku sampaikan sebelumnya. Yah, karena sebuah pilihan yang membuatku bimbang. Pilihan tersebut membuatku takut, membuat aku merasa jadi orang yang egois, yang tidak mempertimbangkan perasaan orang tuaku jika aku nantinya memilih salah satu dari pilihan tersebut. Jelasnya, pilihan itu membuatku harus memilih antara pergi jauh dari ...